-
Honai ini memang sangat penting
bagi kita orang Wamena
-
Khususnya kita orang lembah Wamena ini.
-
Karena apa yang kita mau bicara kepentingan
budaya Wamena, kita bicarakan di honai
-
Sebenarnya ada macam-macam honai.
Ada honai pesta adat, adat rencana pesta perang.
-
Kemudian ada honai Akonaila, ada Ewealia,
ada Oma, kemudian ada Ook, Siraila, Sawula.
-
Itu macam-macam sebenarnya, tapi orang katakan
semua Honai.
-
Itu salah. Pemahaman orang luar itu salah.
-
Honai yang sebenarnya itu ada dua macam Honai Adat.
-
Honai adat perencana perang,
-
kemudian ada juga honai yang biasanya
orang pakai untuk rencana-rencana pesta adat.
-
Kita bisa katakan honai itu sakral (Wesa)
-
Karena dulu kita tidak makan apa-apa.
-
Kita tidak makan ubi
-
Yang kita makan adalah manusia
-
Setelah kita makan manusia, maka Honai itu bisa dikatakan Wesa (sakral)
-
Karena sakral maka perempuan tinggal di Ewe Oma
-
Sedangkan laki-laki tinggal di Honai
-
Jika tanaman kami tidak subur dan isinya kurang
-
Maka kita kembali ke dalam Honai dan membicarakan bagian-bagian yang kurang beres.
-
Situasi perkembangan ekonomi, pembangunan ini
membuat bagaimana kita memelihara kembali honai ini
-
kadang-kadang mulai kurang. Karena dulu sistem
gotong royong di Baliem ini sangat kuat sekali.
-
Tapi sekarang mungkin ada uang,
ya sudah, orang lain kerja.
-
Tapi dulu tidak. Secara spontanitas.
-
Saya tidak mau tinggal di rumah seng (moderen)
-
Saya lebih suka tinggal di honai yang menggunakan (atap) alang-alang
-
Lebiih baik kalau kita punya honai daripada rumah seng
-
Rumah seng itu bagi saya seperti rumah boneka saja.
-
Kalau honai rusak, saya tetap minta dibuatkan honai
sebab saya tidak suka rumah seng.
-
kalau tidak ada kayu ataupun alang-alang,
saya minta bapak untuk mengundang teman-teman
-
untuk membuat honai bersama-sama.
-
kalau tidak ada rumah asli (honai), yang ada hanya rumah sehat atau rumah seng, itu kelihatan tidak baik.
-
Kalau punya rumah asli (honai) itu kelihatan baik,
saya tidak suka rumah sehat/rumah seng
-
karena itu terlihat seperti rumah mainan anak-anakl.
-
Honai ini bagi saya sangat penting
karena saya selaku anak kepala suku
-
lalu juga saya selaku anak adat,
saya pelaku di dalam adat itu sendiri
-
sehingga mau tidak mau, entah saya tinggal di
rumah sehat ataupun saya pejabat sekalipun,
-
saya harus tinggal atau kembali lagi ke kampung.