Return to Video

Hanoi Terakhir

  • 0:46 - 0:50
    Honai ini memang sangat penting
    bagi kita orang Wamena
  • 1:04 - 1:07
    Khususnya kita orang lembah Wamena ini.
  • 1:07 - 1:10
    Karena apa yang kita mau bicara kepentingan
    budaya Wamena, kita bicarakan di honai
  • 1:11 - 1:19
    Sebenarnya ada macam-macam honai.
    Ada honai pesta adat, adat rencana pesta perang.
  • 1:23 - 1:25
    Kemudian ada honai Akonaila, ada Ewealia,
    ada Oma, kemudian ada Ook, Siraila, Sawula.
  • 1:26 - 1:39
    Itu macam-macam sebenarnya, tapi orang katakan
    semua Honai.
  • 1:39 - 1:41
    Itu salah. Pemahaman orang luar itu salah.
  • 1:41 - 1:45
    Honai yang sebenarnya itu ada dua macam Honai Adat.
  • 1:47 - 1:54
    Honai adat perencana perang,
  • 1:55 - 1:59
    kemudian ada juga honai yang biasanya
    orang pakai untuk rencana-rencana pesta adat.
  • 2:04 - 2:07
    Kita bisa katakan honai itu sakral (Wesa)
  • 2:08 - 2:12
    Karena dulu kita tidak makan apa-apa.
  • 2:12 - 2:15
    Kita tidak makan ubi
  • 2:15 - 2:17
    Yang kita makan adalah manusia
  • 2:18 - 2:21
    Setelah kita makan manusia, maka Honai itu bisa dikatakan Wesa (sakral)
  • 2:21 - 2:25
    Karena sakral maka perempuan tinggal di Ewe Oma
  • 2:25 - 2:29
    Sedangkan laki-laki tinggal di Honai
  • 2:45 - 2:49
    Jika tanaman kami tidak subur dan isinya kurang
  • 2:49 - 2:54
    Maka kita kembali ke dalam Honai dan membicarakan bagian-bagian yang kurang beres.
  • 3:09 - 3:19
    Situasi perkembangan ekonomi, pembangunan ini
    membuat bagaimana kita memelihara kembali honai ini
  • 3:20 - 3:23
    kadang-kadang mulai kurang. Karena dulu sistem
    gotong royong di Baliem ini sangat kuat sekali.
  • 3:24 - 3:27
    Tapi sekarang mungkin ada uang,
    ya sudah, orang lain kerja.
  • 3:27 - 3:31
    Tapi dulu tidak. Secara spontanitas.
  • 3:44 - 3:46
    Saya tidak mau tinggal di rumah seng (moderen)
  • 3:46 - 3:52
    Saya lebih suka tinggal di honai yang menggunakan (atap) alang-alang
  • 3:57 - 3:59
    Lebiih baik kalau kita punya honai daripada rumah seng
  • 3:59 - 4:02
    Rumah seng itu bagi saya seperti rumah boneka saja.
  • 4:02 - 4:08
    Kalau honai rusak, saya tetap minta dibuatkan honai
    sebab saya tidak suka rumah seng.
  • 4:09 - 4:13
    kalau tidak ada kayu ataupun alang-alang,
    saya minta bapak untuk mengundang teman-teman
  • 4:13 - 4:17
    untuk membuat honai bersama-sama.
  • 4:17 - 4:22
    kalau tidak ada rumah asli (honai), yang ada hanya rumah sehat atau rumah seng, itu kelihatan tidak baik.
  • 4:25 - 4:27
    Kalau punya rumah asli (honai) itu kelihatan baik,
    saya tidak suka rumah sehat/rumah seng
  • 4:27 - 4:32
    karena itu terlihat seperti rumah mainan anak-anakl.
  • 4:32 - 4:38
    Honai ini bagi saya sangat penting
    karena saya selaku anak kepala suku
  • 4:38 - 4:44
    lalu juga saya selaku anak adat,
    saya pelaku di dalam adat itu sendiri
  • 4:58 - 5:02
    sehingga mau tidak mau, entah saya tinggal di
    rumah sehat ataupun saya pejabat sekalipun,
  • 5:02 - 5:05
    saya harus tinggal atau kembali lagi ke kampung.
Title:
Hanoi Terakhir
Video Language:
Indonesian
Team:
EngageMedia
Duration:
05:54

Indonesian subtitles

Revisions Compare revisions