[Script Info] Title: [Events] Format: Layer, Start, End, Style, Name, MarginL, MarginR, MarginV, Effect, Text Dialogue: 0,0:00:22.45,0:00:26.02,Default,,0000,0000,0000,,Dunia dimana saya hidup ini harus saya kuasai. Dialogue: 0,0:00:26.02,0:00:30.39,Default,,0000,0000,0000,,Saya tau persis lautnya bagaimana, ikannya bagaimana, bagaimana mencari ikan. Dialogue: 0,0:00:30.39,0:00:34.36,Default,,0000,0000,0000,,Terus ke kebun ikut mama untuk tahu bagaimana cara berkebun. Itu saya ikut Dialogue: 0,0:00:35.38,0:00:36.50,Default,,0000,0000,0000,,Senang! Dialogue: 0,0:00:39.22,0:00:40.84,Default,,0000,0000,0000,,Jadi apa susahnya ? Dialogue: 0,0:00:41.33,0:00:43.79,Default,,0000,0000,0000,,Saya pulang dari sekolah saya tidak membawa PR Dialogue: 0,0:00:50.18,0:00:56.44,Default,,0000,0000,0000,,Guru-guru yang mengalami masa pendidikan Belanda, cara mengajar mereka berbeda. Dialogue: 0,0:00:58.35,0:01:02.39,Default,,0000,0000,0000,,Cara bagaimana mengajar anak untuk bisa tahu membaca dan menulis. Dialogue: 0,0:01:02.39,0:01:05.42,Default,,0000,0000,0000,,Beda dengan guru-guru sekarang. Dialogue: 0,0:01:06.43,0:01:10.47,Default,,0000,0000,0000,,Sekarang kebanyakan mereka mengeja, Dialogue: 0,0:01:12.70,0:01:13.86,Default,,0000,0000,0000,,memaksa murid. Dialogue: 0,0:01:34.22,0:01:35.76,Default,,0000,0000,0000,,Tidak usah pakai PR lah Dialogue: 0,0:01:36.82,0:01:39.18,Default,,0000,0000,0000,,supaya dia ada waktu untuk bermain dirumah. Dialogue: 0,0:01:39.24,0:01:40.22,Default,,0000,0000,0000,,Tidur enak Dialogue: 0,0:01:40.26,0:01:41.70,Default,,0000,0000,0000,,tanpa dibebani. Dialogue: 0,0:01:42.74,0:01:49.52,Default,,0000,0000,0000,,Sehingga dia mau pergi bermain juga pikiran jangan sampai..mau tanya mama dia tidak tau, Dialogue: 0,0:01:49.52,0:01:52.38,Default,,0000,0000,0000,,tanya kakak tidak bisa sedangkan hari sudah malam dan besok harus bangun. Dialogue: 0,0:01:53.63,0:01:58.58,Default,,0000,0000,0000,,Jadi dunia yang sebenarnya diperlukan untuk perkembangan itu terhambat oleh karena PR. Dialogue: 0,0:02:06.75,0:02:09.77,Default,,0000,0000,0000,,Karena ketakutan yang berlebihan mengakibatkan anak bodoh. Dialogue: 0,0:02:16.28,0:02:19.48,Default,,0000,0000,0000,,Karena ada yang bisa melihat, dia mengerti. Ada yang mendengar dia mengerti. Dialogue: 0,0:02:19.48,0:02:22.14,Default,,0000,0000,0000,,Ada yang berbicara di depan dia mengerti. Dialogue: 0,0:02:22.14,0:02:24.79,Default,,0000,0000,0000,,Ada berbagai persoalan yang harus kita mengerti disana. Dialogue: 0,0:02:25.68,0:02:27.79,Default,,0000,0000,0000,,Dia melihat keluar tapi telinga dia pasang. Dialogue: 0,0:02:29.64,0:02:31.99,Default,,0000,0000,0000,,kalo sekarang guru memaki, "Tidak usah kau lihat keluar!" Dialogue: 0,0:02:33.34,0:02:36.77,Default,,0000,0000,0000,,guru juga mulai jadi algojo, "hei kau lihat apa ?" Dialogue: 0,0:02:37.54,0:02:38.52,Default,,0000,0000,0000,,Waktu hilang Dialogue: 0,0:02:39.28,0:02:40.63,Default,,0000,0000,0000,,hanya untuk kasih nasehat Dialogue: 0,0:02:43.26,0:02:45.24,Default,,0000,0000,0000,,sedangkan waktu kamu tebatas Dialogue: 0,0:02:51.11,0:02:54.12,Default,,0000,0000,0000,,Sekarang Bapak dan Ibu guru mempunyai kelas unggulan Dialogue: 0,0:02:55.67,0:03:00.68,Default,,0000,0000,0000,,jadi memisahkan mereka yang tidak bisa untuk berkumpul disini agar bapak tangani secara khusus Dialogue: 0,0:03:00.96,0:03:03.77,Default,,0000,0000,0000,,sedangkan yang sudah bisa, biar mereka saja yang mengajar disana Dialogue: 0,0:03:10.63,0:03:12.60,Default,,0000,0000,0000,,Jadi kita bukan hanya asal mengajar Dialogue: 0,0:03:12.95,0:03:14.07,Default,,0000,0000,0000,,tapi memerhatikan seluruh sudut Dialogue: 0,0:03:20.89,0:03:25.56,Default,,0000,0000,0000,,dan pembinaan, harus secara betul, guru mendampingi murid Dialogue: 0,0:03:26.26,0:03:32.99,Default,,0000,0000,0000,,pegang tanganya, dia tidak langsung disuruh menulis tapi kita tulis lalu suruh dia untuk mengikuti. Dialogue: 0,0:03:33.62,0:03:34.82,Default,,0000,0000,0000,,seperti ini kan pak guru ? Dialogue: 0,0:03:35.50,0:03:37.89,Default,,0000,0000,0000,,ya betul terus garis kesana lalu baru tarik kebawah Dialogue: 0,0:03:48.48,0:03:50.64,Default,,0000,0000,0000,,Beberapa kali pertemuan dengan orangtua itu saya bilang Dialogue: 0,0:03:51.15,0:03:54.03,Default,,0000,0000,0000,,ternyata kamu juga menghambat anak karena seragam Dialogue: 0,0:03:55.44,0:03:56.58,Default,,0000,0000,0000,,tidak bilang tidak. Dialogue: 0,0:03:58.25,0:04:02.68,Default,,0000,0000,0000,,Kalau memang seragam basah anak boleh pergi dengan kaos biasa Dialogue: 0,0:04:04.36,0:04:11.55,Default,,0000,0000,0000,,Sepatunya hilang atau robek , gunakan sendal saja atau telanjang kaki Dialogue: 0,0:04:12.15,0:04:14.38,Default,,0000,0000,0000,,yang penting anak ada kemauan untuk sekolah Dialogue: 0,0:04:18.93,0:04:23.04,Default,,0000,0000,0000,,masa pendidikan Belanda dulu dengan sekarang jauh berbeda Dialogue: 0,0:04:23.74,0:04:27.22,Default,,0000,0000,0000,,karena mereka tidak asal bangun sekolah Dialogue: 0,0:04:28.20,0:04:35.40,Default,,0000,0000,0000,,tetapi mereka melakukan penelitian dulu, baik di pesisir atau gunung dan di lembah atau di hulu Dialogue: 0,0:04:37.18,0:04:41.55,Default,,0000,0000,0000,,mereka bisa mengambil kebijakan untuk menentukan metode pendidikan apa yang akan mereka pakai Dialogue: 0,0:04:44.20,0:04:51.51,Default,,0000,0000,0000,,mereka menciptakan bacaan yang semua cerita itu diambil dari cerita kampung Dialogue: 0,0:04:52.90,0:04:55.85,Default,,0000,0000,0000,,jadi bacaan itu dibuat dari dimana dia hidup dan besar Dialogue: 0,0:04:57.55,0:05:05.49,Default,,0000,0000,0000,,anak tidak merasa asing, karena dia tau ini. Babi kami juga punya. Api juga biasa di kebun, Dialogue: 0,0:05:05.52,0:05:11.14,Default,,0000,0000,0000,,atau dirumah dan juga di pantai di pesisir kami bikin api, bakar ikan segala macam. Dialogue: 0,0:05:19.13,0:05:22.86,Default,,0000,0000,0000,,juga gedung-gedungnya sekarang di bangun terlalu mengurung anak, Dialogue: 0,0:05:22.86,0:05:26.59,Default,,0000,0000,0000,,sehingga dia tidak bebas menikmati alam ciptaan tuhan Dialogue: 0,0:05:26.59,0:05:30.32,Default,,0000,0000,0000,,Tapi dulu itu mereka bangun tembok hanya sebatas bahu Dialogue: 0,0:05:31.67,0:05:35.40,Default,,0000,0000,0000,,agar kita bisa melihat burung terbang, awan disana dan hujan disana Dialogue: 0,0:05:37.17,0:05:39.45,Default,,0000,0000,0000,,sehingga kebosanan menjadi hilang Dialogue: 0,0:05:46.38,0:05:48.28,Default,,0000,0000,0000,,dulu itu masalah menggambar dan menyanyi Dialogue: 0,0:05:48.91,0:05:52.63,Default,,0000,0000,0000,,jam-jam terakhir harus menyanyi atau menggambar. Dialogue: 0,0:05:54.18,0:05:59.06,Default,,0000,0000,0000,,Perlahan dia mulai bangun imajinasinya. Dialogue: 0,0:06:04.65,0:06:08.18,Default,,0000,0000,0000,,Kenapa saya katakan ini Sekolah Papua yang di bangun di Indonesia Dialogue: 0,0:06:09.02,0:06:10.67,Default,,0000,0000,0000,,karena ini mayoritas orang Papua Dialogue: 0,0:06:12.04,0:06:20.72,Default,,0000,0000,0000,,perbedaan cara menerima pelajaran orang Papua sedikit beda dengan orang lain. Dialogue: 0,0:06:22.39,0:06:26.32,Default,,0000,0000,0000,,Ketika kita mengajar satu tambah satu, anak dari luar sudah bisa menjawab dua. Dialogue: 0,0:06:27.92,0:06:32.80,Default,,0000,0000,0000,,Tapi orang Papua dia akan melihat mengapa satu ditambah satu menjadi dua Dialogue: 0,0:06:34.03,0:06:35.37,Default,,0000,0000,0000,,itu bukan karena dia bodoh Dialogue: 0,0:06:35.79,0:06:37.35,Default,,0000,0000,0000,,tapi dia teliti terlebih dahulu. Dialogue: 0,0:06:38.04,0:06:44.52,Default,,0000,0000,0000,,Jadi itu sebabnya dulu orang Belanda tidak menggabungkan anak Papua dengan Non-Papua. Dialogue: 0,0:06:48.31,0:06:49.82,Default,,0000,0000,0000,,Bukan karena diskriminasi Dialogue: 0,0:06:50.32,0:06:56.42,Default,,0000,0000,0000,,tapi sekarang gabungkan anak Papua dengan anak Indonesia di sini, maka anak Indonesia akan gerak cepat. Dialogue: 0,0:06:57.33,0:07:00.30,Default,,0000,0000,0000,,Karena faktor orang tua yang mendukung mereka Dialogue: 0,0:07:01.23,0:07:05.100,Default,,0000,0000,0000,,tapi orang Papua, walaupun mereka dari kalangan atas mereka tidak terbiasa mendidik anak di rumah. Dialogue: 0,0:07:06.08,0:07:10.59,Default,,0000,0000,0000,,Jadi guru setengah mati. Jadi sebab itu perlahan, bukan karena dia bodoh Dialogue: 0,0:07:11.13,0:07:14.08,Default,,0000,0000,0000,,tapi karena bertepuk sebelah tangan tidak akan berbunyi Dialogue: 0,0:07:14.33,0:07:17.68,Default,,0000,0000,0000,,tapi kalau orang tua dengan guru bertepuk tangan dan bunyi Dialogue: 0,0:07:17.68,0:07:19.82,Default,,0000,0000,0000,,maka anak akan lari.